Friday, October 29, 2010

sakit

sakitnya cobaan ini ya ALLAH....

Tuesday, October 26, 2010

lukanya sedang sembuh..

Bismillahhirrahmanirrahim...

Berbicara tentang hati dan perasaan... kini kami tdak besama lagi.. ak terima.. dan ini pilihan ku.. dan ak rasa, ini juga pilihan dia... humm.. kenapa? ok.. ak pn xtau.. huhu.. walaupun ak trima bnda ni.. tapi ak ttap trtnya-tnya knapa dia buat ak gni? entahla.. tiada siapa tahu.. selain ALLAH SWT dan dirinya sahaja... tapi apa yang penting.. kerjasama.. haha.. bkan.. apa yang penting, ak mesti kuat!! dia dah tiada untukku....

lukanya hampir sembuh.. tapi sakitnya masih terasa... just imagne.. ak plang bcuti.. dari sampainya ak d rumah, dan sampailah ak bejalan ke mana pun, dia tetap ada.. a lot of memory btween us.. bla kuar umah... dari parking lot smpai lah kmana2 pun ak jalan... smuanya ada dia..

ampunkan ak ya ALLAH... hambaMu ini lemah ya ALLAH... slalu ak lupa ya ALLAH... selalu ak rindu pada insah yang bkan halal untuk ak rindui.. beriku kekuatan ya ALLAH... agar cinta ini letaknya hanya pada yang layak... padaMU, kekasihMu Rasulullah saw, ibu dan ayah ku, keluargaku, agama ku... dan suamiku pada masa hadapan... ak terima smua ini kalau ini yang terbaik untukku.. semoga apa yang ku rasakan ini tdak dia rasai.. dan semoga sakit ini xkan dia rasai drpda insan plihannya slepasku...

sayang tetap ada.. xkan bisa ku buang semua.. namun smuanya sdah bbza dari dlu... smanya xkan sama... ku serahkan smua padaNYA.. hanya jodoh dariNYA yang bisa menyatukan kami... biarla kini cinta d hati ini hanya untukNYA yang masa esa...




















masih awal untuk ak mencoret ksah cinta yang baru..
kerna ku tahu jihadku kini adalah ilmu..
biarla sgala knangan terbang mengikut masa yang pergi menjauh...
kerna kutahu ALLAH mnjanjikan sesuatu...
perempuan yang baik hanya untuk llaki yang baik...
dan tunjukilah ak untuk mnjadi insan yang dijanjikan buat mujahidin soleh yang bakal mnjadi suamiku nanti...

ALLAH... kuberserah hanya padaMU.....:)

Wednesday, October 6, 2010

Rindu Nabi Muhammad Terhadap Kita | iluvislam.com + discover the beauty of islam

Adakah kita merindui Nabi Muhammad SAW setiap hari? Atau kita hanya merasa rindu ketika sambutan Maulid Nabi? Fikir-fikirkan.

Mari kita renungi sebuah kisah yang menunjukkan betapa baginda amat merindui kita; umat akhir zaman.

..................................................

Suasana di majlis pertemuan itu hening sejenak. Semua yang hadir diam membatu. Mereka seperti sedang memikirkan sesuatu. Lebih-lebih lagi Saidina Abu Bakar.

Itulah pertama kali dia mendengar orang yang sangat dikasihi melafazkan pengakuan demikian.

Seulas senyuman yang sedia terukir dibibirnya pun terungkai.

Wajahnya yang tenang berubah warna.

"Apakah maksudmu berkata demikian wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu? " Saidina Abu Bakar bertanya melepaskan gumpalan teka-teki yang mula menyerabut fikiran.

"Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku tetapi bukan saudara-saudaraku (ikhwan)," suara Rasulullah bernada rendah.

"Kami juga ikhwanmu, wahai Rasulullah," kata seorang sahabat yang lain pula.

Rasulullah menggeleng-gelangkan kepalanya perlahan-lahan sambil tersenyum.

Kemudian baginda bersuara, "Saudaraku ialah mereka yang belum pernah melihatku tetapi mereka beriman denganku sebagai Rasulullah dan mereka sangat mencintaiku. Malahan kecintaan mereka kepadaku melebihi cinta mereka kepada anak-anak dan orang tua mereka."

Pada ketika yang lain pula, Rasulullah menceritakan tentang keimanan 'ikhwan' baginda: "Siapakah yang paling ajaib imannya?" tanya Rasulullah.

"Malaikat," jawab sahabat.

"Bagaimana para malaikat tidak beriman kepada Allah sedangkan mereka sentiasa hampir dengan Allah," jelas Rasulullah.

Para sahabat terdiam seketika. Kemudian mereka berkata lagi, "Para nabi."

"Bagaimana para nabi tidak beriman, sedangkan wahyu diturunkan kepada mereka."

"Mungkin kami," celah seorang sahabat.

"Bagaimana kamu tidak beriman sedangkan aku berada ditengah-tengah kau," pintas Rasulullah menyangkal hujah sahabatnya itu.

"Kalau begitu, hanya Allah dan Rasul-Nya sahaja yang lebih mengetahui," jawab seorang sahabat lagi, mengakui kelemahan mereka.

"Kalau kamu ingin tahu siapa mereka? Mereka ialah umatku yang hidup selepasku. Mereka membaca Al Quran dan beriman dengan semua isinya. Berbahagialah orang yang dapat berjumpa dan beriman denganku. Dan tujuh kali lebih berbahagia orang yang beriman denganku tetapi tidak pernah berjumpa denganku," jelas Rasulullah.

"Aku sungguh rindu hendak bertemu dengan mereka," ucap Rasulullah lagi setelah seketika membisu.

Ada berbaur kesayuan pada ucapannya itu.